Sunday, December 22, 2019

Future Technology : Autonomous Car (Self Driving Car)

Ilustrasi dari autonomous car
Sekarang memang zaman sudah semakin canggih. Akibat dengan perkembangan teknologi yang pesat, menyebabkan kita semakin mudah dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Manusia sekarang semakin efektif dan efisien dalam melakukan segala hal dengan adanya teknologi. Nah berikut ini merupakan salah satu teknologi yang akan datang di masa depan, atau bahkan mungkin segera terwujud dalam waktu beberapa tahun yang akan datang. Teknologi tersebut yakni Autonomous Car atau dikenal juga dengan istilah Self Driving Car, atau Driverless Car. Lalu apa saja kecanggihan fitur yang dimiliki autonomous car?. Berikut selengkapnya:

1. Mengenal Autonomous Car

Seperti namanya konsep mobil tersebut berarti bahwa mobil tanpa memerlukan pengemudi/sopir. Beberapa perusahaan mobil yaitu Volvo dan Ford, hingga perusahaan teknologi seperti Google dan Tesla, sudah mengumumkan bahwa mereka sedang menggarap mobil dengan kendali otomatis tersebut dalam waktu beberapa tahun ke depan.

Mobil ini menggabungkan beberapa sensor untuk memahami lingkungannya, seperti radar, GPS, sonar hingga unit pengukuran inersia. Selain itu, mobil ini memiliki sistem kontrol yang canggih dalam menginterpretasikan informasi sensorik untuk mengidentifikasi jalur navigasi yang tepat.


2. Autonomous car pertama dikembangkan pada tahun 1977

Berbicara soal sejarah, rupanya ide untuk membuat mobil yang bisa bergerak otomatis sudah terpikir sejak seabad lalu! Eksperimen mengenai automated driving systems (ADS) telah terpikir sejak tahun 1920, lalu berbagai uji coba dilakukan pada tahun 1950. Namun, mobil yang benar-benar otomatis pertama kali dikembangkan pada tahun 1977 oleh Japan's Tsukuba Mechanical Engineering Laboratory. 

Mobil ini dapat melacak marka jalan dengan bantuan dua kamera yang terpasang pada kendaraan serta menggunakan komputer analog untuk pemrosesan sinyal. Mobil ini mencapai kecepatan 30 km per jam, sebuah rekor yang cukup fantastis pada era tersebut.


3. Apakah aman menaiki autonomous car?

Kita mungkin bertanya-tanya, apakah aman menyerahkan kendali sepenuhnya pada mobil ini? Apakah tidak ada resiko kecelakaan? Well, hal itu sudah diantisipasi oleh para ahli.

Bahkan, menurut perusahaan konsultan McKinsey & Company mengklaim bahwa meluasnya penggunaan kendaraan otonom dapat mengurangi 90 persen dari semua kecelakaan mobil di Amerika Serikat. Selain itu juga mencegah hingga US$190 miliar dalam kerusakan serta biaya kesehatan setiap tahun, serta menyelamatkan ribuan jiwa.

Selain itu, para ahli keselamatan berkendara menilai bahwa kecelakaan lalu lintas umumnya diakibatkan oleh kelalaian manusia seperti misalnya mengantuk, mabuk, atau yang lebih berbahaya, mengemudi sambil menggunakan smartphone, reaksi yang tertunda untuk melakukan pengereman, terdistraksi dan berkendara melebihi batas kecepatan. Meski diklaim aman, ternyata self driving car juga bisa mengalami kecelakaan. Seperti self driving car dari Uber yang membunuh perempuan Arizona yang sedang berjalan kaki pada 19 Maret 2018 silam, menurut laman The Guardian.


4. Hidup yang lebih efisien

Bagi kamu yang biasa berada di belakang kemudi mobil, pasti pernah atau bahkan sering mengalami kelelahan karena harus senantiasa “bermain” dengan pedal gas, rem, dan kopling. Begitu juga apabila kamu menempuh perjalanan jarak jauh, tentu harus senantiasa memfokuskan pikiran agar selamat sampai tujuan. 

Apabila kamu memiliki self-driving car, hidupmu akan menjadi lebih efisien. Kamu dapat melakukan hal lain yang lebih berguna di tengah kemacetan atau perjalanan jauh, misalnya membaca buku, bekerja, atau bahkan mengistirahatkan mata.


5. Bagaimana efek autonomous car terhadap lingkungan?

Sempat terpikir, apa mobil ini ramah lingkungan atau justru sebaliknya? Faktanya, otomatisasi kendaraan dapat meningkatkan penghematan bahan bakar mobil dengan mengoptimalkan sistem penggerak. Bahkan, meluasnya penggunaan mobil otomatis akan menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi, ungkap laman Scientific American.

Lebih lanjut, menurut laporan dari Intelligent Transportation Society of America, self driving car dapat mengurangi 2-4 persen konsumsi minyak dan emisi gas rumah kaca hingga 10 tahun ke depan. Selain itu, mobil ini dapat berakselerasi dan mengerem lebih efisien yang dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi energi yang terbuang. Namun, karena penggunaannya belum masif, maka efek positif dari self driving car belum benar-benar terasa.


6. Apa kendala yang dihadapi oleh autonomous car?

Tidak semua berjalan mulus sesuai ekspektasi. Nyatanya, self driving car juga menghadapi berbagai kendala. Teknologi kecerdasan buatan masih tidak dapat berfungsi dengan baik di pusat kota yang kacau dan macet. Selain itu, cuaca ekstrem seperti salju dikhawatirkan dapat merusak sistem pengindraan dan navigasi mobil.

Tak hanya kendala secara teknis, ada pula halangan secara sosial. Semisal pemerintah yang tidak memiliki regulasi khusus terkait self driving car serta tenaga kerja yang kurang, padahal kebutuhannya tinggi.

Hal ini karena jumlah talenta yang tersedia tidak mencukupi permintaan yang tinggi. Dikhawatirkan pula, dengan melesatnya jumlah mobil otomatis, berpengaruh pada hilangnya pekerjaan di sektor industri transportasi.


Nah, itulah 6 fakta seputar Autonomous car. Mari kita berharap supaya Indonesia juga turut merasakan kecanggihan ini, ya!




Sumber:

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com